HUMAN REALITY
Budaya dansa Eropa pada pernikahan orang Minahasa
Ternyata budaya Eropa ada pengaruhnya dengan budaya orang Indonesia. Masuknya bagsa Eropa di tanah Minahasa, Sulawesi utara, dimulai oleh serdadu Spanyol pada zaman penjajahan tahun 1522. Budaya bangsa Eropa tersebut mempengaruhi budaya " Tanah Toar Luminuut " atau Tanah Minahasa. Salah satu budaya Eropa yang dianut adalah kebiasaan menari tarian barat saat upacara pernikahan.
Tarian yang menghiasi acara malam usai resepsi banyak macamnya. Tarian Katrili biasanya menjadi tarian pembuka. Pemimpin tarian akan menginstruksikan penganti pria dan wanita, orang tua, keluarga, serta seluruh tamu undangan untuk mengisi acara tersebut. Selanjutnya secara berturut-turut dilakukannya dansa waltz, polka dan kolcis . Seluruh tamu undangan pun silih bertukar pasangan menambah meriahnya pesta.
Meski budayanya terkesan barat, namun norma-norma ketimuran seperti sopan santun masih dipegang teguh masyarakat Minahasa dalam berpesta. Diberlakukannya aturan bahwa tamu undangan dilarang masuk acara dalam keadaan mabuk maupun dalam keadaan dipengaruhi minuman keras. Hal tersebut juga dikemukakan dengan tegas oleh Kepala Desa, Benyamin Korinus, saat memberikan sambutan pada sebuah pesta pernikahan di Desa Pineleng I, Kecamatan Pineleng, Minahasa, Kamis ( 6/3 ) malam.
Menurut saya, apa yang telah terjadi pada adanya budaya Eropa dalam budaya Minahasa mengalami akulturasi. Akulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan budayanya dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang lambat laun diterima ke dalam budayanya namun tidak menghilangkan sifat kepribadian kebudayaan aslinya. Terbukti walau orang Minahasa mengadopsi budaya dansa Eropa namun tetap mempertahankan budaya Minahasa yang ketimuran.
Sumber : merdeka.com, Jumat 7 Maret 2014
Tarian yang menghiasi acara malam usai resepsi banyak macamnya. Tarian Katrili biasanya menjadi tarian pembuka. Pemimpin tarian akan menginstruksikan penganti pria dan wanita, orang tua, keluarga, serta seluruh tamu undangan untuk mengisi acara tersebut. Selanjutnya secara berturut-turut dilakukannya dansa waltz, polka dan kolcis . Seluruh tamu undangan pun silih bertukar pasangan menambah meriahnya pesta.
Meski budayanya terkesan barat, namun norma-norma ketimuran seperti sopan santun masih dipegang teguh masyarakat Minahasa dalam berpesta. Diberlakukannya aturan bahwa tamu undangan dilarang masuk acara dalam keadaan mabuk maupun dalam keadaan dipengaruhi minuman keras. Hal tersebut juga dikemukakan dengan tegas oleh Kepala Desa, Benyamin Korinus, saat memberikan sambutan pada sebuah pesta pernikahan di Desa Pineleng I, Kecamatan Pineleng, Minahasa, Kamis ( 6/3 ) malam.
Menurut saya, apa yang telah terjadi pada adanya budaya Eropa dalam budaya Minahasa mengalami akulturasi. Akulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan budayanya dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang lambat laun diterima ke dalam budayanya namun tidak menghilangkan sifat kepribadian kebudayaan aslinya. Terbukti walau orang Minahasa mengadopsi budaya dansa Eropa namun tetap mempertahankan budaya Minahasa yang ketimuran.
Sumber : merdeka.com, Jumat 7 Maret 2014
No comments:
Post a Comment