Monday, May 19, 2014

SOSOK
CESAR MILAN, THE DOG WHISPERER

Cesar Milan
   Siapa yang tidak mengenal Cesar " Dog Whisperer " Millan ( 44 ). Pria kelahiran Culiacan, Sinaloa, Meksiko 27 Agustus 1969 berhasil menunjukkan pada dunia akan kemampuannya mengerti dan melatih anjing.

   Millan menghormati alam. Bentuk penghormatannya pada alam diperlihatkan lewat bagaimana dirinya memandang anjing apa adanya sebagai anjing. bukan manusia. Anjing mengenali energi dan bau manusia. Anjing mengenal ego, kegembiraan, rasa cemas, khawatir, kemarahan, dll. Dirinya menturkan, jika anjing bermasalah sebenarnya manusianya  yang punya masalah karena anjing merupakan cermin dari orang di sekitarnya. Orang selalu mencari teknik ( melatih anjing ), padahal yang lebih penting adalah mempunyai prinsip untuk melindungi, mengarahkan, afeksi dan berbuat yang terbaik.

   Melalui yayasannya, Millan membantu rehabilitasi dan penampungan anjing liar, serta mendidik pemilik anjing dan mengedukasi anak - anak agar berempati dengan alam. Agar populasi anjing tidak berlebihan, dia menganjurkan operasi pemandulan dan mendorong orang mengambil anjing dari penampungan dibanding membeli anjing hasil pembiakan.

Sumber : Kompas 3 Mei 2014, halaman 16

Monday, May 5, 2014

HUMAN REALITY

PEMUDA MEMBUNUH KELUARGA KEKASIH

   Bermula dari sakit hati usai cekcok mulut, Ramadhan Gumilang nekat menghabisi nyawa keluarga kekasihnya sendiri, Dewi. Motif pelaku melakukan pembantaian dikarenakan sakit hati lantaran cintanya dnegan Dewi tidak direstui ibunda Dewi. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di Jalan Bungur III RT 06 RW 06, Kelurahan Perluk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.


Ramadhan Gumilang, pelaku pembunuhan
   Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Pol. Rikwanto dalam keterangan tertulisnya, pelaku melakukan tindakan pembunuhan pada Dukut, ayah Dewi, Herayanti, ibu Dewi dan Prasetyo, adik Dewi dengan menggunakan kunci inggris dan pisau dapur. Dua alat bukti ini didapati petugas saat mendatangi Tempat Kejadian Perkara ( TKP ). 

   Dalam kejadian tersebut,  korban selamat bernama Bagus menderita luka. Bagus-lah yang menjadi saksi mata dan korban yang melaporkan kasus ini pada kepolisian. Bagus sempat dipukuli kepala dan wajahnya oleh pelaku tetapi berhasil menyelamatkan diri dengan berteriak minta tolong. Warga yang mendengar langsung meringkus pelaku dan dibawa ke Polsek Jatiwung. 

Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/gugum-bunuh-keluarga-pacarnya-dengan-kunci-       inggris.html   
SOSOK

SUSTER ELISABETHINE, PELESTARI BIBIT PEPOHONAN KAYU

Suster Elisabethine
   Bermodal keinginan agar tanaman dan pohon di hutan Kalimantan tidka punah, Suster Elisabethine berusaha memunguti benih - benih dan bibit tanaman dari hutan untuk dibudidayakan. Biarawati yang datang dari NTT ke Kalimantan Tengah pada tahun 1989 ini pun rela masuk - keluar hutan untuk mencari buah - buah ulin, bibit gaharu dan bibit agatis pada kurun 2001 - 2004. 

   Pencarian benih dan bibit dilakukan setelah memberi pendampingan iman bagi umat yang tinggal di daerah hulu Sungai Katingan, Kalimantan Tengah. Perlu diketahui bahwa perjuangan Suster Elisabethine tidaklah mudah. dirinya harus menumpang kapal kelotok menyusuri Sungai Katingan dengan tarif Rp. 50.000 - Rp.350.000. Suster Elisabethine juga harus menyusuri anak - anak sungai dan berjalan kaki sejauh 7 km - 10 km untuk mencari lokasi benih. Perjalanannya selama di hutan pun menghabiskan waktu seharian hingga pernah tidur di tepi sungai untuk emnanti siang.

   Usaha Suster Elisabethine dalam mengumpulkan dan membawa benih pepohonan justru ditertawakan sebagian teman, warga, dan penumpang perahu kelotok. Meski demikian, Elisabethine tetap teguh dan membawa benih - benih semampunya dan disemaikan di kebun sekitar biara Beata Maria Helena, Desa Telok, Kecamatan Katingan Tengah. Benih - benih tersebut telah banyak bertumbuh dan Elisabethine juga bermitra dengan pT. Sumber Bumi Sejahtera ( SBS ) Gaharu dalam budidaya pohon gaharu. 

   Elisabethine mengaku tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi di bidang pertanian maupun kehutanan. Dia berkarya dan belajar dari alam, berdiskusi dengan warga, juga membaca majalah dan buku tentang budi-daya tanaman. Elisabethine pun berkata " Biar saya tidak dapat melihat tanaman itu tumbeh besar dan menikmatinya, saya senang jika pohon - pohon itu dapat disaksikan dan dinikmati generasi mendatang"

Sumber : Kompas, 26 April 2014, halaman 16

Friday, May 2, 2014

HUMAN REALITY

PENUMPANG " BAJAK " PESAWAT VIRGIN



   Pesawat Boeing 737-800 milik Virgin Blues Airlines, Australia, saat terbang dari Brisbane menuju Denpasar, Bali diganggu pada lelaki bernama Matt Christopher ( 28 ) pada Jumat 25 April 2014 siang. Dalam keadaan mabuk, lelaki asal Australia itu tiba - tiba menggedor - gedor ruang kokpit. Tindakan tersebut diduga sebagai "pembajakan " sehingga pilot mengirimkan sinyal peringatan kepada pengelola Bandara Ngurah Rai, Bali.


Matt Christopher, penumpang mabuk dalam pesawat

   Setelah mendengar sinyal dan laporan pilot mengenai adanya pembajakan, Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal AJ Benny Mokalu langsung melakukan pengamanan di bandara. Hal tersebut dibenarkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay, di Jakarta. Dikatakan pihaknya mendapat kabar pesawat dibajak satu jam sebelum mendarat yaitu pukul 13.48 Wita.

   Setelah mendarat, petugas langsung ke lokasi, masuk ruang kokpit, melakukan pengecekan pada semua penumpang serta mengamankan dan memerikasa secara intensif pada Matt Christopher. Hingga mendarat di apron selatan Bandara Ngurah Rai, 137 penumpang dan 6 awak pesawat beserta pilot dan kopilot tidak ada yang terluka dalam insiden itu. Akibat inseden tersebut, aktivitas keberangkatan dan kedatangan pesawat dari dan ke Bandara Internasional Ngurah Rai ditutup selama 32 menit mulai pukul 14.55 Wita sampai pukul 15.27 Wita. 

Sumber : Kompas, 26 April 2014

Thursday, May 1, 2014

SOSOK

ADAM MAULIDA, SANG GURU CACING

Adam Maulida
   Bernama lengkap Abdul Aziz Adam Maulida ( 39 ) memutuskan menjadi peternak cacing RT 007 RW 004 Kelurahan Sukun, Malang, Jawa Timur pada 18 Agustus 2010. Pria lulusan S-1 Jurusan Teknik Industri Universitas Sepuluh November, Surabaya ini telah memiliki 600 meter persegi kandang cacing. Dari peternakan tersebut, dia memproduksi 3 - 4 ton cacing per bulan.

   Harga jual cacing dipasaran sekitar Rp. 50.000 per kilogram. Pasar utamanya di wilayah Jawa Timur dan Bali. Setelah berhasil mengembangkan usahanya, Adam resmi menmbuka kelas cacing di rumahnya pada Juli 2013. Adam menjadi mentor bagi sekitar 1.500 peternak cacing binaannya. 
Setiap Sabtu, Adam dan tim rutin menularkan ilmu bagi 40 - 50 calon peternak baru cacing di sekolah cacing yang ia dirikan. Adam juga mendirikan Komunitas Pengusaha Pertanian Organik Terpadu ( KP2OT ) Malang untuk menggencarkan usaha - usaha kembali ke keorganikan. 

   Upaya Adam memperkenalkan cacing perlahan mengubah perilaku masyarakat setempat untuk hidup bersih dan sehat. sebab, masyarakat pun tidak lagi membuang sampah organik ke sungai melainkan disetor kepada para peternak cacing untuk dijadikan pakan cacing. Melalui cacing, Adam mengajak orang kembali menjaga alam. 

Sumber : Kompas, 19 April 2014, halaman 16

Thursday, April 17, 2014

SOSOK

DEDEN SUPRAYITNO, TERKENA " SIHIR " STASIUN CIMAHI

Deden Suprayitno
   Menetap bersama orang tua di lokasi yang hanya berjarak sekitar satu km dari Stasiun Kereta Api Cimahi, Jawa Barat, menjadi " sihir " tersendiri bagi Deden Suprayitno ( 34 ). Sejak kanak-kanak, dia gemar menggambarkan lokomotif dan gerbong - gerbong yang lalu lalang. 

   Sejak usia lima tahun, Deden sering diajak orang tuanya naik kereta api lokal dari Stasiun Cimahi. Kereta api lokal itu adalah kereta rel diesel ( KRD ).  Naik-turun KRD merangsang keingintahuan Deden terhadap jalur - jalur kereta api yang lebih jauh lagi. Dari kegiatan tersebut, Deden tertarik sehingga menjadikannya seorang pecinta dunia perkeretaapian. Dari tahun 2010 hingga sekarang, Deden menjabat sebagai Koordinator Wilayah Bandung untuk Indonesian Railways Preservation Society ( IRPS ). 

   Penelusuran dan investasi aset peninggalan pada jalur - jalur mati menjadi program prioritasnya. Deden juga menyediakan paket wisata dan edukasi perkeretaapian pada jalur mati lintasan Banjar-Pangandaran. Untuk menyebarluaskan ketertarikan dan perbaikan perkeretaapian dibutuhkan sinergi dari banyak pihak yang berkepentingan agar kemabli lebih memihak pada angkutan massal ini.

Sumber : Kompas, 15 April 2014, halaman 16

Saturday, April 12, 2014

SOSOK

JAN KOUM, MENGHUBUNGKAN LEBIH BANYAK ORANG

Jan Koum

  Majalah Forbes edisi awal Maret 2014 mencantumkan daftar orang kaya seluruh dunia dimana ada 26 miliuner pendatang baru. Diantara mereka adalah CEO WhatsApp, Jan Koum ( 38 ). Koum berada di urutan ke-202 dengan kekayaan Rp. 78 triliun.

   Masuknya Koum dalam daftar tersebut tak lepas dari akuisisi Facebook Inc terhadap WhatsApp, perusahaan penyedia pengiriman pesan singkat dari berbagai ponsel. Facebook membayar WhatsApp senilai Rp. 220 triliun berupa sahan dan uang tunai. Oleh sebab itu, Koum menjadi salah satu anggota di Facebook Inc. 

   Untuk perusahaan yang baru berdiri empat tahun dengan 56 pegawai, WhatsApp menjadi perusahaan yang sukses dengan keberhasilan dalam prestasi dan keuntungan yang tinggi. Penggunaaan aplikasi WhatsApptidak perlu membayar sepeser pun untuk berkirim pesan pada tahun pertama. Setelah itu, mereka dibebani biaya 1 dollar AS ( sekitar Rp. 12.000,00) per tahun untuk berkirim pesan sepuasnya.  
Sumber :
Kompas, 10 Maret 2014, halaman 16

KUNJUNGAN PEMBELAJARAN

SEHARI BERSAMA SUDITA DAN PANCAROBA - PANCAROBA

   Pada tanggal 27 Maret 2014, saya dan dua teman saya berkunjung ke TIM (Taman Ismail Marzuki ) dalam rangka pembelajaran mata kuliah filsafat. Taman Ismail Marzuki merupakan tempat pagelaran seni digelar mulai dari pementasan drama musikal, pameran - pameran, dll. Sebelumnya saya pun sudah melakukan perencanaan seperti memeriksa via internet mengenai acara seni yang sedang digelar disana dan persiapan diri menuju TIM. 


Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat
   
   Tujuan saya ke TIM adalah mengunjungi pameran lukisan. Pameran lukisan yang saya jumpai ada 2 yaitu :

1. Lukisan Sudita Nashar

    Sang pengojek motor pun bisa berkarya. Dialah Sudita Nashar . Sudita Nashar merupakan putra pelukis legendaris dari Jakarta yaitu alm. Nashar, salah satu pendiri Pusat Kesenian Jakarta TIM. Pameran lukisannya digelar di Gedung Galeri Cipta III, TIM. 

Saya bersama Sudita Nashar

Salah satu lukisannya yang saya suka
   Senang rasanya dapat bertemu secara langsung dengan Bpk. Sudita Nashar. Bpk Sudita terlihat sederhana dan pendiam namun rendah hati. Dia tersenyum terhadap setiap pengunjung yang datang sembari membaca buku.

   Menurut saya, lukisan Sudita Nashar dibangun oleh setiap elemen yang menyatu dengan irama garis dan bidang berwujudwarna yang menarik untuk dilihat. Gambar gitar ada dalam setiap lukisannya. Mungkin sebagai bentuk kecintaannya pada musik. Lukisannya seakan menggambarkan kegembiraan, cinta, kemakmuran bahkan suatu penderitaan.

Gambar-gambar lukisan beliau 

Irama Riang, 2013
Penyatuan Harmoni, 2013

Dialog Menuju Kemunafikan, 2013





















2. Pameran Lukisan Pancaroba - Pancaroba

    Lukisan-lukisan dalam pameran Pancaroba - Pancaroba merupakan karya dari Komunitas Garis Cakrawala, Surakarta. Komunitas ini didirikan tanggal 16 Juli 2009. Melalui pameran ini citra Kota Surakarta sebagai Kota Budaya muncul kembali lewat karya-karya seni rupa. Pancaroba - Pancaroba. adalah jendela bagi rumah Garis Cakrawala untuk menengok apa yang terjadi selama ini, melihat baragam persoalan untuk dikaji, direnungkan dan mereka tumpahkan dengan karya seni.

Saya berdiri di depan sebuah lukisan dalam Pancaroba - Pancaroba

   Pancaroba - Pancaroba diambil dari kata Pancaroba yang berarti musim peralihan. Pancaroba - Pancaroba merupakan proses perenungan " Komunitas Garis Cakrawala " selama ini, dalam perjalanan berkesenian dan perubaham dalam diri masing - masing anggota komunitas yang penuh dengan lika - liku emosi seperti gejolak batin, kegelisahan sehingga menciptakan sebuah karya.

   Lukisan - lukisan yang dipamerkan menginterpretasikan semangat jiwa muda anggota Komunitas Garis Cakrawala dalam memahami masa transisi serta perubahan jaman dan sosial kehidupan  khususnya di Indonesia. Mulai dari bentuk - bentuk abstrak yang menyatu dengan dimensi - dimensi lainnya ditumpahkan dalam satu kanvas, menyatu menjadi sebuah karya seni yang kreatis, indah dan memikat. Bahkan saya kehilangan ide mengenai apa pesan yang ingin disampaikan pelukis dalam karyanya tersebut.

Gambar - gambar lukisan di Pancaroba - Pancaroba

Opera Klasik karya Sonny Hendrawan

Bisik - Bisik Sebaya karya Wahyu E Prasetyo

Salah satu lukisan favorite saya
Phase The Sun karya Aan Sasmitra




















             
U. N. G. O. D. L. E. S. S karya Indra Kamesywara 




                                       







   Dari pengalaman saya di TIM saya menyadari bahwa siapapun bisa berkarya. Hal tersebut tidak melihat latar belakang, pendidikan, status sosial, dll. Seni adalah bentuk apresiasi dari symbolic thinking dimana apa yang kita rasakan baik emosi, pengalaman, mimpi atau karena pengaruh budaya, religi, perkembangan zaman, apapun, tertuang menjadi satu bentuk melalui suatu sarana. Seni banyak bentuknya. Ada seni rupa, drama, seni bahasa, seni tari, sll. Seperti halnya seni rupa. Dari sebuah kanvas putih, tertuang dalam gambar dan warna membentuk sebuah cerita dan menjadikannya sebuah karya. Karya yang bisa dinilai, dinikmati, dan menjadi curahan hati setiap orang sehingga karya tersebut menjadi sesuatu yang berarti. 

Friday, April 4, 2014

REFLECTING PSYCHOLOGY

I am a human being. I believe every single of human being on this earth was created equal.
We have a sense. We have a heart. We have the same equal value of life.
But we're not perfect. We make mistakes.
Like people were supposed to be loved treated with undue by us.
We hurt them. We forget about their rights and obligations for being a human.
So remember, human being can be beautiful by be the best human that you can be.
Realize it, make a change, and do it right now





Wednesday, April 2, 2014

HUMAN REALITY

DERITA TENAGA KERJA WANITA



   Pahlawan Devisa. Sebutan untuk Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang bekerja di luar negeri. Kebanyakan TKI bekerja di Malaysia, Hongkong dan Timur Tengah. Tenaga Kerja Wanita ( TKW ) merupakan sebutan untuk TKI perempuan. Berdasarkan data Pusat Penelitian dan Informasi ( Puslitfo ) Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ( BNP2TKI ) pemasukan devisa TKI sepanjang tahun 2011 mencapai Rp 80,24 triliyun. Namun meski disebut menjadi pahlawan, masih banyak perlakuan buruk yang mereka alami. 
 
Satinah
Banyak masalah yang menimpa para TKW. Beberapa hari terakhir, kasus yang sedang heboh adalah kasus Satinah, TKW yang berkerja di Arab Saudi yang dikabarkan mencuri dan membunuh majikannya. Oleh karena perbuatannya, dia harus membayar Rp. 21 milyar untuk menghindari hukum gantung. Dan untuk tahun 2014 ini, sebanyak 246 WNI menunggu pengampunan dari hukuman mati di Timur Tengah ( detik.com, 30/03/2014 ). Lalu faktanya mengapa perjanjian telah ada, jaminan asuransi dan perlindungan hukum atas keselamatan mereka masih saja ada yang belum dapat ditangani. Mulut penguasa berkata akan segera menyelesaikan masalah ini namun justru kasus baru terus bermunculan dan terkadang ditutup-tutupi. 

   Para perempuan ingin menjadi TKW karena  

A. Faktor ideologis ( keinginan untuk bekerja dan memberi jasa pada orang lain)
B. Faktor fisiologis   ( pemenuhan kebutuhan bagi diri dan keluarga )
C. Faktor sistematik  ( kegagalan sistem ekonomi negara Indonesia dalam menciptakan lapangan kerja )

     Untuk masalah pemberlakuan hukum di negara tujuan TKI, sering dipertanyakan mengenai perjanjian tertulis antara Indonesia dengan negara tersebut karena banyaknya kasus penganiayaan yang masih terjadi hingga kini. Di dalam pasal 80 UU no 39 Tahun 2004 menyatakan perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakan dengan :
-. Pemberian bantuan hukum sesuai ketentuan UU negara tujuan, hukum dan kebijakan internasional
-. Pembelaan pemenuhan hak-hak sesuai perjanjian kerja atau perundang-undangan negara TKI berada











Bentuk - bentuk derita yang dialami TKW khususnya para Pembantu Rumah Tangga ( PRT ) : 

1. Ketidakadilan dalam perlakuan pengiriman tenaga kerja oleh PPJTKI

   PPJTKI adalah Perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia. Dari perusahaan inilah segala perjanjian dan penempatan TKI diatur. Namun bentuk ketidakadilan yang sering terjadi adalah penempatan negara TKI yang tidak sesuai keinginan, standar gaji yang rendah karena tidak sesuai kontrak kerja yang disepakati, tenaga kerja yang illegal, dll. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan pengetahuan TKI baik ketersediaan informasi tata kerja dan keahlian

2. Perilaku atasan atau majikan yang kurang menghargai dan menghormati TKI

    Hal ini terjadi karena perbedaan budaya, suasana kerja TKI, posisi TKI yang sangat lemah dan idak memiliki keahlian maksimal. Tindakan yang tidak sesuai dari majikan antara lain penganiayaan baik fisik maupun mental, pelecehan seksual , pembunuhan, dsb

3. Peraturan pemerintah yang kurang berpihak pada TKI khususnya sektor PRT

    Terkadang pemerintahan duta besar negara Indonesia kurang mempedulikan kasus yang diadukan TKI sehingga ketika media menyorot bau ada respon ataupun penanganannya lambat.

4. Hukum yang berlaku di daerah tujuan penempatan TKI

    Hukum yang berlaku da daerah penempatan TKI kurang memberikan perlindungan.


   Pemerintah haruslah lebih memperhatikan nasib para TKI kita karena mereka juga yang membantu peningkatan perekonomian negara. Hal tersebut harus diperhatikan sesuai Pasal 8 UU no 39 tahun 2004 yang menyatakan TKW / TKI mempunyai hak dan kesempatan yang sama dimana negara juga harus mendukung dan berkewajiban melindungi TKI bahkan seluruh warga negaranya dimanapun mereka berada. Pemerintah haruslah menjadi panutan dan menjalankan tugasnya dengan benar.


Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat

Sumber : Makalah Ketenagakerjaan karya Supianto tahun 2012