Thursday, April 17, 2014

SOSOK

DEDEN SUPRAYITNO, TERKENA " SIHIR " STASIUN CIMAHI

Deden Suprayitno
   Menetap bersama orang tua di lokasi yang hanya berjarak sekitar satu km dari Stasiun Kereta Api Cimahi, Jawa Barat, menjadi " sihir " tersendiri bagi Deden Suprayitno ( 34 ). Sejak kanak-kanak, dia gemar menggambarkan lokomotif dan gerbong - gerbong yang lalu lalang. 

   Sejak usia lima tahun, Deden sering diajak orang tuanya naik kereta api lokal dari Stasiun Cimahi. Kereta api lokal itu adalah kereta rel diesel ( KRD ).  Naik-turun KRD merangsang keingintahuan Deden terhadap jalur - jalur kereta api yang lebih jauh lagi. Dari kegiatan tersebut, Deden tertarik sehingga menjadikannya seorang pecinta dunia perkeretaapian. Dari tahun 2010 hingga sekarang, Deden menjabat sebagai Koordinator Wilayah Bandung untuk Indonesian Railways Preservation Society ( IRPS ). 

   Penelusuran dan investasi aset peninggalan pada jalur - jalur mati menjadi program prioritasnya. Deden juga menyediakan paket wisata dan edukasi perkeretaapian pada jalur mati lintasan Banjar-Pangandaran. Untuk menyebarluaskan ketertarikan dan perbaikan perkeretaapian dibutuhkan sinergi dari banyak pihak yang berkepentingan agar kemabli lebih memihak pada angkutan massal ini.

Sumber : Kompas, 15 April 2014, halaman 16

No comments:

Post a Comment